STRATEGI PENCEGAHAN KONFLIK SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PEMBERITAAN LGBT PADA KANAL YOUTUBE TVONE DI LINGKUNGAN MASYARAKAT TANGERANG

Abstract

Isu pemberitaan "Sekolah Internasional Mendukung LGBT" yang disiarkan oleh tvOne telah memicu respon beragam dari masyarakat Tangerang. Pemahaman atas respon khalayak menjadi kunci dalam mengidentifikasi cara yang tepat untuk menangani potensi konflik sosial sebagai dampak dari pemberitaan tersebut. Respon masyarakat Tangerang yang meliputi penolakan, stigma negatif, dan kekhawatiran terhadap isu LGBT berpotensi menimbulkan konflik sosial jika tidak ditangani dengan strategi yang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam mencegah terjadinya konflik sosial di lingkungan masyarakat Tangerang sebagai dampak dari pemberitaan terkait isu "Sekolah Internasional Mendukung LGBT" yang disiarkan oleh tvOne. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap masyarakat Tangerang dan perwakilan pemerintah daerah. Temuan penelitian mengungkapkan faktor-faktor utama pemicu potensi konflik, seperti nilai-nilai agama dan budaya yang kuat serta minimnya toleransi masyarakat terhadap isu LGBT. Strategi pencegahan konflik yang ditemukan meliputi: (1) pendekatan dialogis dan inklusif, (2) pelibatan tokoh masyarakat, (3) penghargaan terhadap nilai-nilai lokal, (4) kebutuhan akan kerangka hukum (5) pembentukan badan khusus untuk menangani isu LGBT. Analisis lebih lanjut menggunakan teori konflik sosial Lewis A. Coser memberikan pemahaman mendalam bahwa pendekatan dialogis dan inklusif serta pelibatan tokoh masyarakat menjadi strategi utama karena keduanya berfungsi sebagai katup pengaman (safety valve) dan pemelihara identitas kolektif (maintenance of the collective identity) dalam mencegah konflik sosial.