PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE REORGANISASI BARETT TAXONOMY PADA SISWA PENDIDIKAN NON FORMAL PKBM S.SUPRIADI KOTA MALANG

  • Muhammad Fajar Mujahid IKIP Budi Utomo
Keywords: Peningkatan , Membaca Intensif , Reorganisasi Barret Taxonomy

Abstract

: Penelitian ini dilakukan karena pada Era digital saat ini, kesadaran peserta didik akan
pentingnya membaca sangat menurun. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan
game online, ataupun media social yang ada. Bila tidak dibimbing dan diberikan pengarahan oleh
tenaga pendidik, maka hal ini akan menurunkan hasil belajar pada peserta didik. Tenaga pendidik
berperan penting dalam menangani permasalahan ini, dimana tenaga pendidik dapat menjadikan
rutinitas membaca dan memberikan arahan agar peserta didik lebih giat lagi untuk menambah
pengetahuan dengan membaca. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan
baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar. Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia
selalu disertakan dalam kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah terlebih lagi dipendidikan non
formal.
Pada pendidikan non-formal berbeda dengan pendidikan formal karena banyak
perbedaan seperti sifat dan karakter siswa , alhasil pembelajaran Bahasa Indonesia
disebuah pendidikan non-formal sangat berbeda dengan formal yaitu lebih
pembelajarannya yang fleksibel. Fleksibel dalam artian kata tidak melulu harus
mengikut aturan standar kurikulum 2013 dan harus belajar di ruang kelas , Pendidikan non-formal
biasanya akan menyesuaikan kondisi dari lembaga pendidikan tersebut, sifat dari siswanya, kemauan
dan keinginan siswa tersebut. Sayangnya pembelajaran yang fleksibel ini membuat terkadang ada
beberapa siswa yang tertinggal materi , alhasil hal yang dilakukan disalah satu lembaga
pendidikan non-formal yaitu PKBM S.SUPRIADI yang menggunakan pembelajaran membaca intensif
agar siswa bisa cepat mengerti materi yang diajarkan oleh pemateri di lembaga tersebut. Menyusun
sebuah ide ataupun informasi secara tersurat dan dinyatakan dalam wacana. Agar dapat menghasilkan
sebuah pemikiran yang diinginkan, peserta didik dapat menggunakan kalimat penulis secara vertical
atau dapat menggunakan parafrase dengan mengubah ucapan penulis.
Berdasarkan survei yang sudah dilakukan pada PKBM S.SUPRIADI didapatkan informasi bahwasanya
hasil belajar peserta didik tergolong dengan rata-rata rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya minat
peserta didik dalam membaca. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa masih merasa kesulitan dalam
memahami suatu teks. Beberapa kegiatan dan juga pendekatan serta metode sudah dilakukan oleh
tenaga pendidik, namun nampaknya tenaga pendidik belum menemukan metode yang tepat untuk
membimbing peserta didik.

Published
2022-11-30
Abstract viewed = 277 times
PDF downloaded = 299 times