Noktah Merah di Serambi Mekah (Koflik Aceh dalam Tanah Surga Merah)
(Koflik Aceh dalam Tanah Surga Merah)
Abstract
Sastra, seharusnya, tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan dan alat kontemplasi individu saja. Sastra juga harus mampu memantik pergerakan kritis kreatif, terutama guna menyikapi kondisi sosial masyarakat hari ini. Sejarah bangsa Indonesia dipenuhi dengan beragam konflik-konflik sosial, baik berupa konflik horizontal maupun konflik vertikal. Satu di antara konflik tersebut diangkat oleh Arafat Nur dalam novel Tanah Surga Merah (TSM). Novel TSM merupakan novel yang menjadikan konflik Aceh sebagai ide pengkaryaan. Arafat Nur memotret bunga-bunga konflik di Aceh sebelum dan seduah perjanjian Helsinski. Sebuah perjanjian perdamaian yang ditandangani oleh pihak-pihak yang berkonflik di Aceh pada tahun 2005 di Helsinki Finlandia. Novel TSM secara deskriptif dianalisis guna menemukan data-data terkait konflik Aceh dengan segala situasi yang melingkupinya. Berdasarkan Kajian tersebut ditemukan beberapa temuan kajian yaitu (1) konflik Aceh bukanlah merupakan konflik yang dilatarbelakangi banyak hal dan bukan konflik mono perspektif, (2) Dalam konteks rekonsiliasi, data dalam novel yang telah dikaji dapat dijadikan sebagai jembatan narasi konflik, karena menyediakan narasi-narasi dari beragam pihak yang berseteru.
Copyright (c) 2023 Muh Fatoni Rohman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.