Pemertahanan Kosakata Arkais Masyarakat Melayu Tamiang (Studi Kasus Pada Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang)
Abstract
Kajian ini mendeskripsikan penguasaan kosakata arkais masyarakat Melayu Tamiang, khususnya yang bermukim pada Kecamatan Bendahara. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan memanfaatkan Kuesioner dan Wawancara sebagai instrumen pengumpulan data. Responden adalah 1000 orang penduduk asli Tamiang yang dikelompokkan menjadi remaja (375 orang), dewasa (415 orang), dan lanjut (210 orang). Tiga puluh lima kosakata yang dianggap arkais di dapat dari wawancara dengan tokoh adat dan Majelis Adat Aceh. Persentase rerata yang tidak pernah mendengar a.dalah, 24.71, 41.69, dan 16.67 untuk tiap kelompok usia. Sedangkan persentase rerata untuk yang mengetahui arti adalah 15.81, 26.99, dan 76.19 untuk tiap kelompok usia. Untuk yang tidak mengetahui arti, 59.48, 31.33, dan 7.14 untuk tiap kelompok usia. Hal ini mengindikasikan bahwa rentang usia remaja memiliki penguasaan kosakata arkais Melayu yang cenderung rendah (59.48%) sehingga membutuhkan pembinaan lebih lanjut
Copyright (c) 2023 Muhammad Arif Fadhilah, Wilsa Wilsa, Joko Hariadi, Azrul Rizki, Nanda Iswara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.