MUSEUM KAMBANG PUTIH TUBAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TENTANG TOLERANSI ANTAR UMAT HINDU, BUDHA, DAN ISLAM MASA MAJAPAHIT

  • Gargarisna Diputra Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Keywords: museum Kambang Putih, koleksi museum, Pegawai

Abstract

Salah satu obbjek wisata di daerah tuban yang menjadi andalan adalah Moseum Kambang Putih,Museum Kambang Putih terletak di jantung kota Tuban satu-satunya museum di kota Tuban, sangat strategis dan berdekatan dengan objek wisata lainnya, seperti; Masjid Agung Tuban, Makam Sunan Bonang, Pantai Boom, dan Klenteng Wan I. Museum ini menyimpan banyak warisan budaya, seperti benda-benda yang ditemukan di wilayah Kabupaten Tuban (Mashari, 2012). Museum Kambang Putih  berada di kompleks alun-alun kota Tuban, tepatnya di sebelah barat Kantor Bupati Tuban. Berdekatan dengan kawasan wisata religi makam Sunan Bonang dan Masjid Agung Tuban. Museum  yang buka setiap hari Senin – Minggu ini merupakan pindahan dari museum Kambang Putih lama yang sebelumnya berada di kompleks Pendapa Kabupaten Tuban (Agung, 2012). Sewaktu berada di Kompleks Pendopo Krida Museum Kambang Putih sepi dari pengunjung karena letaknya yang jauh dari keramaian.   

Kata museum  merupakan reduplikasi dari kata yunani klasik Museon, yaitu bangunan suci sebagai pemujaan kepada Sembilan dewa seni dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Sedangkan pengertian museum sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1995, Museum  adalah lembaga perawatan, penyimpanan, pengamanan, dan pemanfatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Dengan demikian museum terbuka untuk umum, khususnya untuk tujuan  pendidikan dan  rekreasi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, 2010:3). Dalam dunia pendidikan museum bisa dijadikan sumber dan media belajar terutama mata pelajaran sejarah

Published
2020-03-13
Abstract viewed = 2461 times
PDF downloaded = 1338 times