Harmonisasi Olah Nalar dan Olah Rasa; Sebuah Seni Mendidik di Era Merdeka Belajar

  • Nurcholis Sunuyeko IKIP Budi Utomo
  • Jasuli Jasuli Jasuli IKIP Budi Utomo Malang
  • Rochsun Rochsun IKIP Budi Utomo
Keywords: nalar, rasa, seni mendidik, merdeka belajar

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menelaah pentingnya harmonisasi olah nalar dan olah rasa sebagai sebuah seni mendidik di era merdeka belajar. Sederet paradigma pendidikan yang menitik beratkan pada komptensi kognitif, serta praktik kependidikan yang banyak bernuasa dan memuat akademik semata adalah alasan mengapa kajian ini dilakukan. Institusi pendidikan sebagaimana disebut Gramsci [1] juga merupakan institusi publik yang berpotensi munculnya hegemoni, budaya bisu serta perilaku feodal dari para pelakunya [2]. Seorang pendidik yang terjebak pada kejumudan berpikir, miskin inovasi, dan menegasikan rasa adalah sumber malapetaka dari pendidikan modern saat ini. Ia hanya akan memaksakan bahwa metodolonginya sebagai satu-satunya jalan paling benar. Ia bahkan tertutup dan jumud dari dari segala bentuk kebaruan, sehingga pendidikan menjadi mati sebelum berkembang. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaa dengan tahapan urutan; 1) pemilihan topik, 2) eksplorasi materi, 3) menentukan fokus penelitian, 4) pengumpulan sumber data, 5) penyajian data dan 6) menyusun laporan. Hasil dari studi ini menemukan bahwa harmonisasi nalar dan rasa adalah satu seni penting yang takterelakkan dalam pendidikan. Nalar dan rasa menjadi piranti yang harus bekerja secara seimbang dalam pengawal segala praktik pendidikan, khusunya di era Merdeka Belajar. Karena nalar tanpa rasa hanya akan melahirkan arogansi akademik yang feodalistik, sedangkan rasa tanpa nalar akan melahirkan perilaku cacat pikir. Baik nalar maupun rasa perlu berjalan secara harmonis demi tercapainya tujuan hakiki pendidikan.

Published
2023-06-30
Abstract viewed = 266 times
pdf downloaded = 222 times